kontan.co.id - JAKARTA. PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) akan menggenjot produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tahun ini. Target produksi CPO sebesar 56.217 ton, lebih tinggi 21,4% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 46.298 ton, diharapkan tercapai sehingga pendapatan perusahaan juga meningkat.
Bambang S. Ibrahim, Direktur Keuangan JAWA mengatakan, peningkatan produksi CPO akan didapat karena usia tanaman sawit bertambah sehingga produktivitasnya lebih tinggi. Perusahaan ini juga akan meningkatkan pembelian tandan buah segar (TBS) dari pihak ketiga. "Ini masih target kasar, kita masih pantau terus situasi dan kondisi ke depan," katanya, Rabu (10/4).
Dengan bertambahnya usia produktif pohon sawit, tahun ini target produksi TBS sawit JAWA juga meningkat.
Dari target produksi TBS sebesar 267.000 ton pada tahun ini, sebanyak 164.750 ton akan didapat dari perkebunan inti dan sisanya dari pembelian pihak ketiga. Pada tahun lalu realisasi produksi TBS baik dari pihak ketiga maupun kebun inti JAWA mencapai sebesar 136.457 ton.
Ekspansi karet
Untuk mendukung ekspansi perusahaan di masa depan, pada tahun ini Jaya Agra Wattie menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 570 miliar. Dana itu akan digunakan pengembangan lahan tanam sawit seluas 4.000 hektare (ha) dan lahan karet seluas 5.500 ha.
Menurut Bambang, investasi penambahan lahan sawit maupun karet untuk setiap hektare cukup besar. Tanpa merinci lebih detail, Bambang bilang setidaknya perlu sekitar lebih dari Rp 50 juta per ha untuk penambahan lahan.
Hingga 2012, luas perkebunan kelapa sawit Jaya Agra Wattie yang telah menghasilkan 8.740 ha. Perinciannya, 5.609 ha adalah tanaman dengan usia sekitar empat tahun hingga tujuh tahun dan 3.131 ha merupakan berisi tanaman sawit usia sekitar delapan tahun hingga 17 tahun.
JAWA juga memiliki lahan perkebunan yang masih belum menghasilkan alias immature seluas 12.447 ha, termasuk 4.000 ha lahan perkebunan plasma. Seluruh perkebunan kelapa sawit perusahaan ini terletak di Pulau Kalimantan.
Selain menambah lahan tertanam karet dan sawit baru, perusahaan ini juga berencana untuk menambah cadangan lahan atau landbank seluas 50.000 ha di Kalimantan dan Sulawesi pada tahun ini. Lahan baru itu akan menambah total landbank karet JAWA yang pada pertengahan 2012 mencapai 31.100 ha.
Dari situs resminya disebutkan JAWA memiliki kebun karet tertanam seluas 10.723 ha. Dari luas tersebut, sebanyak 5.126 ha masih kecil dan belum menghasilkan sedangkan 5.597 ha sudah dewasa. Perkebunan karet JAWA terletak di Pulau Jawa dan Kalimantan.
Selain berkecimpung di bisnis sawit, JAWA memang banyak bermain di bisnis karet. Pada 2012 lalu, perusahaan ini mampu memproduksi karet sebesar 6.646 ton, turun tipis dari tahun sebelumnya yang sebesar 6.681 ton. JAWA juga berbisnis kebun kopi dan teh.
Untuk kopi, JAWA memiliki kebun seluas 536,02 ha, dari jumlah itu sebanyak 99% sudah menghasilkan dan 1% lainnya belum dewasa. Sedangkan kebun teh JAWA mencapai 504,3 ha yang semuanya sudah dewasa.
JAWA juga mengelola pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas terpasang sebesar 45 ton per jam dan pabrik crumb rubber dan ribbed smoked sheet berkapasitas 13,5 ton dan 3 ton di Pulau Jawa. Terkait harga CPO dan karet yang masih berfluktuasi, Bambang bilang masih wajar harus dihadapi sehingga tidak akan terlalu mengganggu target ekspansi perusahaan.